Stasiun Pasar Turi merupakan sebutan lain untuk Stasiun Surabaya Pasarturi, yaitu stasiun kereta api utama kedua di Kota Surabaya. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di ketinggian 1 mdpl.
Stasiun yang termasuk Daerah Operasi VIII Surabaya ini terletak di Jalan Semarang No. 1, lebih tepatnya di perbatasan Kelurahan Gundih dan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya. Terdiri dari 8 jalur dan 4 peron, stasiun ini dibuka pada 1 April 1900 dengan nama Station Soerabaja NIS.
Sebagai salah satu stasiun bersejarah yang ada di Surabaya, stasiun ini dibangun oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), yaitu perusahaan kereta api swasta pertama di Hindia Belanda.
Pada 1950-an, ketika Djawatan Kereta Api mulai mendata stasiun-stasiun yang ada di Indonesia, stasiun ini mendapatkan nama “Surabaya Pasarturi”. Nama ini berasal dari nama sebuah pasar yang bernama sama.
Stasiun Pasar Turi melayani penumpang kereta api Komuter Surabaya–Lamongan(SuLam), Ambarawa Ekspres, Ekonomi Lokal Bojonegoro, Gumarang, Komuter Sidoarjo–Indro, dan banyak lagi.
Ciri khas stasiun ini adalah lagu yang diputar setiap kereta penumpang datang ke stasiun, yaitu bel bersuara gaya keroncong berjudul “Surabaja” yang dinyanyikan Sundari Soekotjo. Lagu ini diputar mulai tahun 2020, sementara sebelumnya menggunakan musik instrumental berjudul sama, yaitu “Surabaja” ciptaan Adjie Rachman.