Ingin Tahu Kisah Cinta Legendaris? Begini Ulasan Seputar Sinopsis Siti Nurbaya

Ingin Tahu Kisah Cinta Legendaris? Begini Ulasan Seputar Sinopsis Siti Nurbaya

 

Kisah legendaris dari novel cinta yang menceritakan perjuangan  Siti Nurbaya, memberikan banyak pelajaran berharga didalamnya termasuk pada pesan moral pengorbanan dan baktinya terhadap orang tua. Begini ulasan cerita legendaris dari sinopsis Siti Nurbaya yang menghadirkan banyak kesedihan.

Sinopsis Singkat Perjuangan Siti Nurbaya

Ayah Siti Nurbaya yang bernama Baginda Sulaiman merupakan pedagang terkemuka di kota Padang. Namun sebagian dari usahanya adalah uang pinjaman dari rentenir bernama Datuk Maringgih. Awalnya usaha perdagangan yang dilakukan Baginda Sulaiman mendapat kemajuan pesat, sayangnya hal itu tidak dikehendaki oleh Datuk Maringgih yang serakah.

Dengan sekejap semua usaha Baginda Sulaiman pun habis karena dibakar oleh kaki tangan Datuk Maringgih. Baginda Sulaiman pun tidak sanggup membayar semua hutang hutangnya pada Datuk Maringgih. Pada akhirnya ia mendesak ayah Siti Nurbaya untuk melunasi semua hutangnya dan jika tidak Baginda Sulaiman harus menyerahkan Siti Nurbaya kepadanya.

Inilah kesempatan yang sangat dinanti nantikan Datuk Maringgih. Karena tidak sanggup membayar hutang, Baginda Sulaiman pun mau tidak mau menyerahkan Siti Nurbaya pada datuk Maringgih untuk dinikahi. Siti Nurbaya menangis menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya yang cantik dan muda harus menikah dengan lelaki tua bangka serta berkulit kasar seperti kulit katak itu.

Padahal sebenarnya Siti Nurbaya sudah memiliki kekasih bernama Samsul Bahri, yang saat itu sedang bersekolah di Stovia Jakarta. Keputusan ini memang sangat berat untuknya. Namun untuk keselamatan serta kebahagiaan ayahandanya, Siti Nurbaya rela melakukan semuanya termasuk mengorbankan rasa sayangnya.

Sang kekasih pun mengetahui peristiwa yang terjadi di desanya, terlebih lagi karena Siti Nurbaya juga kerap mengirimkan surat yang berisi tentang cerita hidup yang dialami oleh keluarganya. Hingga pada suatu hari, Samsulbahri datang berlibur ke Padang dan menemui Siti Nurbaya, namun pertemuan itu diketahui oleh Datuk Maringgih sehingga terjadilah keributan besar.

Pertengkaran hebat yang dilakukan oleh Datuk Maringgih yang marah pada Siti Nurbaya itu menyebabkan suara gaduh. Teriakan dari Siti Nurbaya pun juga terdengar oleh sang ayah yang saat itu tengah berbaring karena sakit keras yang dideritanya. Ketika baginda Sulaiman berusaha untuk bangkit, ia malah jatuh tersungkur dan menghembus kan nafas terakhirnya.

Pembalasan Dendam Samsulbahri Atas Meninggalnya Siti Nurbaya

Beberapa saat setelah kejadian itu, Siti Nurbaya pun tetap bertekad ingin bersama dengan kekasihnya lagi dan mencoba berbagai cara untuk dapat kembali. Namun sayangnya usaha itu digagalkan oleh Datuk Maringgih. Selang beberapa lama kemudian, Siti Nurbaya dikabarkan meninggal dunia karena memakan lemang beracun yang dengan sengaja diberikan oleh kaki tangan Datuk Maringgih.

Tentu saja kematian itu terdengar oleh Samsulbahri. Karena putus asa, Samsulbahri mencoba bunuh diri namun gagal. Sejak saat itulah Samsulbahri tidak meneruskan sekolahnya dan masuk di dinas militer. Setelah beberapa tahun, diketahui bahwa kota Padang saat itu terjadi tindak kejahatan yang diakibatkan oleh Datuk Maringgih.

Diceritakan dalam sinopsis Siti Nurbaya, bahwa pada masa itu Samsulbahri yang sudah memiliki pangkat letnan pun dikirim untuk melakukan pengamanan. Tanpa pikir panjang, ia langsung menembak Datuk Maringgih saat ditempat keributan. Namun sebelum tewas, Datuk Maringgih masih sempat membacok kepala Samsulbahri dengan parangnya hingga Samsulbahri pun meninggal dunia.

Itulah kisah seputar Siti Nurbaya yang sempat melegendaris karena ceritanya yang membuat haru. Melihat keberanian Siti Nurbaya memang mencerminkan sosok wanita yang tidak mudah putus asa demi menjemput kembali cinta yang telah dibina dengan sang kekasih. Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk para pembacanya.