Apakah melahirkan melalui prosedur bedah Caesar mempengaruhi produksi ASI? Jawabannya ada iya. Sejumlah penelitian menunjukkan wanita yang dapat menyusui dengan normal setelah menjalani operasi bedah Caesar lebih sedikit daripada yang melahirkan normal. Berikut beberapa hal tentang pengaruh operasi Caesar terhadap produksi ASI.
3 Hal dari Operasi Caesar yang Mempengaruhi Produksi ASI
- Kondisi Pasca Operasi
Bagi ibu hamil, menyusui dalam 1 jam pertama dan kontak kulit setelah melahirkan diketahui dapat memperlancar proses menyusui. Menyusui juga dapat membantu merangsang proses produksi ASI. Namun kondisi ibu setelah persalinan Caesar tidak memungkinkan sehingga menciptakan keterbatasan gerak untuk dapat menyusui seketika, sehingga produksi ASI berkurang.
- Efek Penggunaan Obat Bius
Pada suatu penelitian, obat bius yang digunakan pada saat operasi dapat mempengaruhi perilaku bayi, seperti perilaku makan dan menyusu. Akibat obat-obatan dan antibiotik, kemungkinan besar bayi akan mengantuk dan menolak untuk menyusu juga besar. Karena bayi jarang menyusu hal ini berpengaruh terhadap berkurangnya proses produksi ASI dari ibu.
- Perubahan Hormon
Pada wanita yang melahirkan secara normal kadar hormone oksitosin lebih tinggi dibandingkan wanita yang melahirkan secara Caesar. Padahal, hormone oksitosin berperan penting dalam merangsang keluarnya ASI ke puting. Selain hormone oksitosin, hormone yang merangsang produksi ASI yaitu hormone prolactin hanya naik sedikit pada ibu yang melahirkan Caesar.
Pada dasarnya, setiap prosedur operasi memiliki resikonya masing-masing. Oleh Karena itu, ada baiknya bagi para calon orang tua untuk mendiskusikan kondisi dan prosedur persalinan apa yang cocok untuk si ibu dan bayi.